Title of image       Title of image       Title of image       Title of image      

Minggu, 06 Februari 2011

Rajin Makan Tomat Cegah Serangan Jantung


Kyoto, Sekali menyerang, penyakit jantung dan pembuluh darah bisa sangat mematikan sehingga pencegahan akan jauh lebih baik dibandingkan pengobatan. Banyak makan tomat termasuk langkah pencegahan, sebab buah ini terbukti baik untuk kesehatan jantung.

Salah satu nutrisi yang terkandung dalam tomat adalah 9-okso-oktadekadioneat, senyawa yang mampu mengartasi dislipidemia atau ketidaknormalan kadar lemak dalam darah. Kadar lemak yang tidak normal di dalam pembuluh darah merupakan faktor risiko serangan jantung.

"Dislipidemia seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu gangguan serius seperi arteriosclerosis dan cirrhosis," ungkap Dr Teruo Kawada dari Kyoto University seperti dikutip dari Indiavision, Senin (10/1/2011).

Arteriosclerosis merupakan radang di pembuluh darah yang dipicu oleh lemak berlebih yang akhirnya membentuk plak pada dinding pembuluh darah. Sementara itu cirrhosis merupakan radang kronis di hati yang akan memperparah gangguan metabolisme lemak.

Penelitian yang dilakukan Dr Teruo menunjukkan kandungan 9-okso-oktadekadioneat dalam tomat dapat membantu pengaturan metabolisme lemak di hati. Dalam bentuk asam, senyawa ini dapat menetralisir kelebihan lemak dalam aliran darah dan mencegah serangan jantung.

Meskipun demikian, Dr Teruo tetap menyarankan pengaturan diet yang sehat jika ingin bebas dari risiko serangan jantung. Percuma rajin makan tomat jika sehari-hari masih sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Molecular Nutrition and Food Research baru-baru ini.

Selain baik bagi jantung, tomat sejak dulu juga dikenal sebagai sumber antioksidan. Senyawa ini mampu menangkal radikal bebas yang merupakan pemicu berbagai gangguan kesehatan termasuk kanker dan proses penuaan dini.

Golongan Darah O Paling Jarang Kena Serangan Jantung


Jakarta, Serangan jantung memang bisa menyerang siapa saja. Tapi studi terbaru menunjukkan orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih sedikit terkena serangan jantung.

Para peneliti secara bersamaan menemukan gen yang bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, tapi disisi lain peneliti juga menemukan bahwa golongan darah O bisa menjaga arteri seseorang dari serangan jantung.

"Gen tertentu bisa menyebabkan seseorang mudah terkena penumpukan plak di arteri jantung tapi tidak mengalami serangan jantung, sementara gen yang berbeda menyebabkan serangan jantung ketika seseorang sudah memiliki plak di arteri," ujar Dr Muredach P Reilly, seorang profesor kedokteran di Cardiovascular Institute of the University of Pennsylvania, seperti dikutip dari Healthday, Senin (17/1/2011).

Reilly menuturkan studi ini menunjukkan hubungan yang beraneka ragam antara genetika dan kesehatan jantung, karena tidak semua gen untuk penyakit jantung adalah sama. Laporan ini diterbitkan dalam edisi 15 Januari 2011 dari The Lancet online.

Dalam studi ini tim Reilly membandingkan hampir 13.000 orang dengan penyakit jantung koroner terhadap 7.000 orang yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Sedangkan untuk mengidentifikasi gen-gen tertentu yang mungkin memainkan peran dalam serangan jantung, peneliti membandingkan sekitar 5.800 orang dengan penyakit koroner yang mengalami serangan jantung terhadap 3.600 orang dengan jantung koroner tapi tidak pernah mengalami serangan jantung.

Tim Reilly berhasil mengidentifikasi sebuah gen baru yang disebut dengan ADAMTS7 yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

Selain itu secara spesifik gen yang dimiliki oleh orang bergolongan darah O ternyata mampu melindunginya dari serangan jantung, dan jenis golongan darah O dikenal sebagai donor sel darah merah universal.

Meski demikian golongan darah O hanya melindungi risiko serangan jantung bukan penyakit jantung keseluruhan dan stroke.

5 Tanda Serangan Jantung akan Muncul


Jakarta, Serangan jantung (jantung koroner) kini tak hanya menyerang usia tua tapi juga orang-orang muda. Serangan jantung ini bukan datang tiba-tiba karena sebelum serangan itu muncul sudah ada tanda-tanda yang disampaikan tubuh.

Tapi tanda-tanda ini memang sering diabaikan orang. Bahkan menurut penelitian dari MiDAS di Milan, Italia tahun 2006, hampir sekitar 52 persen penderita penyakit jantung koroner tidak mengalami keluhan nyeri dada atau sering disebut dengan silent ischemia.

Dilansir dari MayoClinic, Sabtu (5/2/2011) penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang akan mengalirkan darah dengan membawa sari makanan dan oksigen yang dibutuhkan otot jantung agar bisa berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Jantung manusia memompa darah ke seluruh tubuh secra konstan yaitu sekitar 4-5 liter darah setiap menitnya. Karena itu jika aliran darah tersebut tidak lancar bisa mengakibatkan kerusakan otot jantung yang menyebabkan gangguan pompa jantung (gagal jantung) dan kematian.

Pemicu serangan jantung antara lain olahraga yang berlebihan, marah yang mengeluarkan banyak emosi atau kegiatan lain yang dilakukan secara berlebihan.

Menurut Dr M. Taufik Arifin Pohan, SpJP seperti dilansir dari tulisannya di detikHealth, setidaknya ada 5 tanda serangan jantung yang harus diwaspadai:

1. Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar) yang menyebabkan sesak napas dan tercekik di leher.
2. Rasa sakit ini bisa menjalar ke lengan kiri,leher dan punggung.
3. Rasa sakitnya bisa berlangsung sekitar 15-20 menit dan terjadi secara terus menerus.
4. Timbul keringat dingin, tubuh lemah, jantung berdebar dan bahkan hingga pingsan.
5. Rasa sakit ini bisa berkurang saat sedang istirahat, tapi akan bertambah berat jika sedang beraktivitas.


Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung seperti menjaga kadar lemak darah kolesterol, menjaga tekanan darah agar terkontrol, berhenti merokok, menghindari makanan berlemak, mencukupkan konsumsi sayur dan buah, berolahraga teratur, mengurangi berat badan serta mengurangi stres.

Seks Aman Bagus untuk Jantung Pria


Jakarta, Seks yang aman dan benar, bermanfaat untuk kesehatan pria dan wanita karena bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tapi khusus untuk kesehatan jantung, ternyata seks lebih banyak manfaatnya untuk pria.

Peneliti dari New England Research Institute, Massachusetts seperti dikutip Sabtu (5/2/2011) membuktikan pria yang melakukan seks minimal 2 kali seminggu lebih sedikit berisiko terkena penyakit jantung daripada pria yang hanya melakukan seks sekali sebulan atau kurang.

Namun manfaat serupa tidak ditemukan pada wanita. Pada wanita, seks larinya meningkatkan sensitivitas indera penciuman karena adanya pelepasan hormon prolaktin selain kekebalan tubuh.

Survei yang dimuat American Journal of Cardiology, menemukan faktor yang diduga sebagai pelindung kesehatan organ jantung adalah keterikatan emosional dengan pasangan dan stres yang rendah.

Tahapan-tahapan dalam bercinta mulai dari foreplay (pemanasan), intercourse (sanggama) hingga orgasme membuat pria bisa membakar kalori hingga 200 kalori.

Jumlah tersebut hampir sama dengan olahraga berjalan kaki selama 15 menit. Selama hubungan seks denyut jantung meningkat, hal ini sama seperti orang yang melakukan olahraga di pusat kebugaran.

Sementara peneliti dari University of Pennsylvania menemukan orang yang melakukan hubungan seks 1-2 kali dalam seminggu memiliki kadar antibodi immunoglobulin A 30 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang jarang berhubungan seks.

Orang yang memiliki jantung sehat ciri-cirinya adalah:

1. Memiliki tekanan darah normal, yakni memiliki sistolik (batas atas saat jantung kontraksi) 120 mmHg dan diastolik (batas bawah saat jantung relaksasi) 80 mmHg atau sering disebut 120/80 mmHg.

2. Memiliki total kolesterol normal yakni di bawah 200 mg/dl dan tinggi jika di atas 239 mg/dl. Jumlah kolesterol LDL (jahat) harus di bawah 150 mg/dl. Jumlah kolesterol HDL (baik) harus di atas 35 mg/dl. Jumlah kadar trigliserida harus di bawah 200 mg/dl.

3. Denyut jantung normal

Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm).

Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia), terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan

Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.

Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.

4. Memiliki berat badan normal dan waktu tidur yang cukup.
Rasa letih akibat kurang tidur bisa menghambat poduksi leptin atau hormon penekan nafsu makan, sehingga porsi makan jadi tidak terkontrol. Jika berat badan sudah tak terkendali, risiko serangan jantung bisa muncul sewaktu-waktu.

Rajin Push Up Bikin Pria Tambah Macho

Jakarta, Pria macho alias jantan adalah pria yang punya kadar testosteron normal atau tinggi. Salah satu cara meningkatkan kadar testosteron adalah dengan rajin push up.

Latihan resistensi seperti push up dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh serta meningkatkan kekuatan otot seperti dilansir Livestrong, Minggu (6/2/2011)।

Pria yang punya kadar testosteron tinggi akan memiliki kemampuan seksual yang bagus, memiliki otot yang kencang, punya tulang yang kuat dan tentu saja peluang untuk panjang umur.

MedicalNewsToday menulis rendahnya tingkat testosteron telah dikaitkan dengan osteoporosis, diabetes, tekanan darah tinggi dan peningkatan lemak viseral (lemak yang tidak terlihat tetapi mengelilingi organ vital), baik pada pria dan wanita.

Latihan push up yang tergolong murah dan mudah karena tidak memerlukan peralatan apapun bisa menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Jadi pertimbangkan untuk melakukan latihan push up sebagai kagiatan rutin yang tidak hanya membuat tubuh sehat, tetapi juga meningkatkan testosteron.

Manfaat rajin push up yang bikin pria macho selain meningkatkan kemampuan seksual adalah:


1. Mengencangkan otot
Menurut sebuah studi tahun 1998 yang dilakukan oleh peneliti dari Penn State University dan dipublikasikan dalam Journal of Strength and Conditioning Research, testosteron konsisten merespon otot.

Push up menggunakan otot-otot besar dada, yaitu kelompok otot besar deltoid di bahu dan trisep. Juga otot lain, termasuk otot perut yang bertindak sebagai stabilisator.

2. Mencegah osteoporosis
Menurut Hormone Foundation, rendahnya tingkat testosteron dapat berkontribusi pada hilangnya kepadatan tulang dari waktu ke waktu dan mengakibatkan osteoporosis pada laki-laki.

Rendahnya tingkat testosteron juga dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan kekuatan secara keseluruhan, serta atrofi otot dari waktu ke waktu.

3. Panjang umur
Sebuah studi tahun 2008 yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Greifswald di Jerman menunjukkan bahwa tingkat testosteron yang rendah dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan bahkan kematian.

Studi yang diikuti peserta selama lebih dari tujuh tahun ini menemukan bahwa orang dengan kadar testosteron rendah 2,5 kali lebih mungkin meninggal dini dibandingkan dengan orang dengan tingkat testosteron lebih tinggi, terlepas dari merokok, konsumsi alkohol atau usia.

4. Menghilangkan perut buncit
Peneliti Rush University Medical Center dalam studi 2009 yang dipublikasikan dalam jurnal Obesitas, menemukan korelasi antara tingkat testosteron yang rendah dan berfluktuasi pada wanita menopause dapat mengakumulasi lemak visceral, yaitu lemak yang menumpuk di dalam dan sekitar organ vital di dekat pinggang.

Baik usia maupun ras peserta tidak terbukti menjadi faktor yang signifikan dalam jumlah lemak visceral. Kadar testosteron justru terbukti menjadi 'prediktor' terkuat lemak visceral. Menjadikan latihan push up untuk meningkatkan testosteron dapat membantu menjaga lemak di perut Anda.